Fisika
merupakan bagian dari ilmu pengetahuan alam (sains), yaitu
ilmu yang mempelajari gejala-gejala alamiah atau fenomena alam dalam rangka
memahami serta mengungkap berbagai rahasia alam semesta untuk meningkatkan
kesejahteraan hidup manusia. Belajar fisika akan menyenangkan kalau memahami
keindahannya, mengetahui manfaatnya, atau merasa tertantang oleh fenomena alam
yang belum dipahami. Jika siswa sudah mulai tertarik baik oleh keindahannya,
manfaatnya atau merasa tertantang untuk memahami fenomena alam yang mereka
hadapi maka mereka akan bisa lebih mudah dalam menguasai pelajaran fisika. Berdasarkan
hal ini, kami mencoba mengaitkan sebuah konsep fisika melalui fenomena sebuah
peribahasa bagai air di daun talas.
Peribahasa adalah ayat
atau kelompok kata yang mempunyai susunan yang tetap dan mengandung pengertian
tertentu, bidal, pepatah. Sebuah
pepatah yang menjelaskan aturan dasar perilaku mungkin juga dikenal sebagai
sebuah pepatah. Jika peribahasa dibedakan dengan ungkapan yang sangat baik,
mungkin akan dikenal sebagai sebuah aforisme. Beberapa peribahasa merupakan perumpamaan yaitu
perbandingan makna yang sangat jelas karena didahului oleh perkataan "seolah-olah", ibarat, "bak", "seperti", "laksana", "macam", "bagai", dan "umpama".
Contohnya adalah “bagai air di daun talas”, peribahasa ini memiliki arti orang
yang memiliki pendirian tidak tetap.
Pada
kenyataannya kita dapat melihat bahwa daun talas tidak pernah basah oleh air
atau tidak pernah dapat menyatu dengan air. Hal ini dikarenakan antara air
dengan daun talas mempunyai partikel yang berbeda jenis namun memiliki gaya
tarik antar molekul yang sejenis sehingga air yang diletakkan di atas daun
talas selalu berbentuk butiran sendiri yang tidak dapat menyatu dengan daun
talas.Dalam dunia fisika, fenomena ini dapat kita kaitkan dengan konsep ADHESI dan KOHESI.
Kohesi adalah gaya tarik menarik antara partikel
partikel yang sejenis. Kohesi dipengaruhi oleh kerapatan dan jarak
antarpartikel dalam zat. Dengan demikian, dapat diketahui bahwa gaya kohesi zat
padat lebih besar dibandingkan dengan zat cair dan gas. Gaya kohesi
mengakibatkan dua zat apabila dicampurkan tidak akan saling melekat. Contoh
peristiwa kohesi adalah : Tidak bercampurnya air dengan minyak, tidak
melekatnya air raksa pada dinding pipa kapiler, dan air pada daun talas.
Adhesiadalah
gaya tarik menarik antara partikel partikel yang tidak sejenis. Gaya adhesi
akan mengakibatkan dua zat akan saling melekat bila dicampurkan. Contohnya : bercampurnya
air dengan teh atau kopi, melekatnya air pada dinding pipa kapiler, melekatnya
tinta pada kertas, dan lain sebagainya.
Air di Daun Talas
Air menempel pada sesamanya (kohesi) karena air bersifat polar. Air memiliki
sejumlah muatan parsial negatif (σ-) dekat atom oksigen akibat
pasangan elektron yang (hampir) tidak digunakan bersama, dan sejumlah muatan
parsial positif (σ+) dekat atom oksigen. Dalam air hal ini terjadi karena atom
oksigen bersifat lebih elektronegatif
dibandingkan atom hidrogen—yang berarti, ia (atom oksigen) memiliki lebih "kekuatan tarik"
pada elektron-elektron yang
dimiliki bersama dalam molekul, menarik elektron-elektron lebih dekat ke
arahnya (juga berarti menarik muatan negatif elektron-elektron tersebut) dan
membuat daerah di sekitar atom oksigen bermuatan lebih negatif ketimbang
daerah-daerah di sekitar kedua atom hidrogen.
Air memiliki pula sifat adhesi yang tinggi disebabkan oleh sifat alami
ke-polar-annya.
warnanya kontras sekali,,, baik dan nyaman untuk dibaca,,, materi yang disugguhkan unik dan menarik... peristiwa anomali air,, yang merupakan kekhasan dari air yyang ditijau dari fisikanya,,, semoga bermanfaat
hey,hey,, fenomena yang nyata dalam kehidupan!! jarang sekali konsep adhesi dan kohesi dijelaskan pada daun talas :) inovatif, lain daripada yang lain.
menambahkan nggeh: pada gelas ukur yang berisi air,jika permukaan berbentuk cekung, berarti gaya adhesi antara air dengan dinding kaca lebih besar dibandingkan gaya kohesi antara partikel air sehingga membasahi dinding kaca. dan jika pada gelas ukur berisi air raksa, permukaan berbentuk cembung, berarti gaya kohesi antar partikel raksa lebih besar dibandingkan gaya adhesi antara air dengan dinding kaca sehingga tidak membasahi dinding kaca
warnanya kontras sekali,,, baik dan nyaman untuk dibaca,,, materi yang disugguhkan unik dan menarik... peristiwa anomali air,, yang merupakan kekhasan dari air yyang ditijau dari fisikanya,,, semoga bermanfaat
BalasHapushey,hey,,
BalasHapusfenomena yang nyata dalam kehidupan!!
jarang sekali konsep adhesi dan kohesi dijelaskan pada daun talas :)
inovatif, lain daripada yang lain.
over all, bagus dah :)
menambahkan nggeh:
BalasHapuspada gelas ukur yang berisi air,jika permukaan berbentuk cekung, berarti gaya adhesi antara air dengan dinding kaca lebih besar dibandingkan gaya kohesi antara partikel air sehingga membasahi dinding kaca. dan jika pada gelas ukur berisi air raksa, permukaan berbentuk cembung, berarti gaya kohesi antar partikel raksa lebih besar dibandingkan gaya adhesi antara air dengan dinding kaca sehingga tidak membasahi dinding kaca