1. Gaya dorong yang membuat bola melaju (gaya ini merupakan transfer dari gaya lempar dari tangan si pemain)
2. Gaya gesek udara yang menghambat melajunya bola
3. Gaya gravitasi yang menarik bola jatuh ke bumi.
Jika
suatu lintasan sebuah bola kita lihat dari atas maka akan terlihat
seperti pada gambar dibawah.
- Bola Diam
Pada saat bola diam (belum diberikan gaya apapun atau memiliki kecepatan konstan) di dalamnya berlaku
Hukum Newton I yang berbunyi:
”Setiap
benda akan tetap berada dalam keadaan diam atau bergerak lurus
beraturan, kecuali apabila ada tenaga luar yang mempengaruhinya”
Lemparan lay-up
Magic Johnson sangat terkenal dengan lemparan lay-up nya. Dalam melakukan lemparan ini Magic mula-mula berlari sambil mendribble bola,
setelah melewati beberapa pemain lawan, dekat dengan keranjang basket,
ia melompat dan melepas (tanpa melontarkannya keras-keras) bola ke atas.
Bola melayang, membentuk lintasan lengkung yang manis dan masuk dalam
keranjang dengan cantiknya. Banyak orang tercengang mengapa dengan hanya
melepasnya, bola dapat bergerak melengkung. Ini merupakan aplikasi dari
ilmu fisika. Pada abad ke-19 Newton sudah mengatakan (hukum 1 Newton)
bahwa suatu benda yang sedang bergerak akan cenderung terus bergerak.
Bola yang dibawa lari oleh Magic mempunyai kecepatan sama dengan
kecepatan Magic. Ketika dilepas, bola akan meneruskan gerakannya dengan
kecepatan semula, sehingga bola dapat meluncur manis ke dalam keranjang.
Hukum Newton II yang berbunyi:
”Besaran dan arah perubahan gerak/percepatan benda sebanding dengan besarnya tenaga yang bekerja pada benda tersebut”.
M= F/A atau ΣF = m.aBola dilempar atau Mengumpan Bola
Pada saat bola dilempar
dan melayang di udara dengan spin/putaran bola, maka selama melawan
aliran udara, menurut prinsip Bernoulli pada kedua sisi bola terjadi
tekanan yang berbeda. Perbedaan tekanan ini menghasilkan gaya yang
dikenal sebagai efek Magnus, atau kadang dikenal juga sebagai gaya angkat/lift.
Namun Perubahan
gerak terjadi dipengaruhi oleh besar gaya bola yang datang, pemain akan
secepat mungkin mengambil posisi apa yang akan dilakukan. Apabila
pemain tersebut menginginkan suatu lemparan yang keras maka yang harus
dilakukan adalah memperbesar gaya sehingga dapat menimbulkan percepatan
yang lebih cepat. Seorang pemain harus dapat memprediksi posisi kawan dengan akurat.
Hukum Newton III yang berbunyi:
”Setiap aksi selalu akan menimbulkan reaksi yang sama besar dengan arah yang berlawanan”.
F aksi = - F reaksi
Seorang pemain yang sedang melakukan dribble sebenarnya memanfaatkan Hukum III Newton yaitu tentang gaya aksi-reaksi.
Saat bola dilepaskan oleh pemain,
gaya gravitasi bumi menariknya jatuh ke lantai. Ketika bola bertumbukan
dengan lantai, bola memberikan gaya pada lantai (gaya aksi). Sebagai
akibatnya lantai memberikan reaksi melawan gaya aksi ini. Gaya yang
diberikan lantai ini disebut gaya reaksi yang besarnya sama dengan gaya
aksi. Gaya reaksi inilah yang menyebabkan bola memantul lagi ke atas.
Namun karena sebagian energi bola terserap lantai maka bola pantul tidak
dapat mencapai ketinggian semula. Untuk mengkompensasi energi yang yang
terserap oleh lantai ini maka pemain
harus memberi ekstra dorongan pada bola ke arah bawah. Dorongan ekstra
ini akan diteruskan bola pada lantai. Karena mendapat gaya dorong yang
lebih besar maka lantai memberikan gaya reaksi yang lebih besar pula
yang menolak bola ke atas lebih keras.
Postingannya sudah bagus, tetapi perlu diperhatikan pemberian contoh konsep Hukum Newton menggunakan olahraga basket, arah gerak bola perlu dibahas, apa tidak berhubungan juga dengan gerak parabola..nanti miskonsepsi loh...oke
BalasHapus