Rabu, 01 Januari 2014

Bermain Basket, Belajar Fisika

 Pada bola yang dilempar ada beberapa gaya utama yang bekerja yaitu :
1.      Gaya dorong yang membuat bola melaju (gaya ini merupakan transfer dari gaya lempar dari tangan si pemain)
2.      Gaya gesek udara yang menghambat melajunya bola
3.      Gaya gravitasi yang menarik bola jatuh ke bumi.
Jika suatu lintasan sebuah bola kita lihat dari atas maka akan terlihat seperti pada gambar dibawah. 


-          Bola Diam
Pada saat bola diam (belum diberikan gaya apapun atau memiliki kecepatan konstan) di dalamnya berlaku
Hukum Newton I yang berbunyi:
”Setiap benda akan tetap berada dalam keadaan diam atau bergerak lurus beraturan, kecuali apabila ada tenaga luar yang mempengaruhinya” 
 

Lemparan lay-up
Magic Johnson sangat terkenal dengan lemparan lay-up nya. Dalam melakukan lemparan ini Magic mula-mula berlari sambil mendribble bola, setelah melewati beberapa pemain lawan, dekat dengan keranjang basket, ia melompat dan melepas (tanpa melontarkannya keras-keras) bola ke atas. Bola melayang, membentuk lintasan lengkung yang manis dan masuk dalam keranjang dengan cantiknya. Banyak orang tercengang mengapa dengan hanya melepasnya, bola dapat bergerak melengkung. Ini merupakan aplikasi dari ilmu fisika. Pada abad ke-19 Newton sudah mengatakan (hukum 1 Newton) bahwa suatu benda yang sedang bergerak akan cenderung terus bergerak. Bola yang dibawa lari oleh Magic mempunyai kecepatan sama dengan kecepatan Magic. Ketika dilepas, bola akan meneruskan gerakannya dengan kecepatan semula, sehingga bola dapat meluncur manis ke dalam keranjang.
 

Hukum Newton II yang berbunyi:
”Besaran dan arah perubahan gerak/percepatan benda sebanding dengan besarnya tenaga yang bekerja pada benda tersebut”.
M= F/A atau ΣF = m.a

Bola dilempar atau Mengumpan Bola
Pada saat bola dilempar dan melayang di udara dengan spin/putaran bola, maka selama melawan aliran udara, menurut prinsip Bernoulli pada kedua sisi bola terjadi tekanan yang berbeda. Perbedaan tekanan ini menghasilkan gaya yang dikenal sebagai efek Magnus, atau kadang dikenal juga sebagai gaya angkat/lift.
Namun Perubahan gerak terjadi dipengaruhi oleh besar gaya bola yang datang, pemain akan secepat mungkin mengambil posisi apa yang akan dilakukan. Apabila pemain tersebut menginginkan suatu lemparan yang keras maka yang harus dilakukan adalah memperbesar gaya sehingga dapat menimbulkan percepatan yang lebih cepat. Seorang pemain harus dapat memprediksi posisi kawan dengan akurat.
 
Hukum Newton III yang berbunyi:
”Setiap aksi selalu akan menimbulkan reaksi yang sama besar dengan arah yang berlawanan”.
 F aksi = - F reaksi


Dribble
Seorang pemain yang sedang melakukan dribble sebenarnya memanfaatkan Hukum III Newton yaitu tentang gaya aksi-reaksi.
Saat bola dilepaskan oleh pemain, gaya gravitasi bumi menariknya jatuh ke lantai. Ketika bola bertumbukan dengan lantai, bola memberikan gaya pada lantai (gaya aksi). Sebagai akibatnya lantai memberikan reaksi melawan gaya aksi ini. Gaya yang diberikan lantai ini disebut gaya reaksi yang besarnya sama dengan gaya aksi. Gaya reaksi inilah yang menyebabkan bola memantul lagi ke atas. Namun karena sebagian energi bola terserap lantai maka bola pantul tidak dapat mencapai ketinggian semula. Untuk mengkompensasi energi yang yang terserap oleh lantai ini maka pemain harus memberi ekstra dorongan pada bola ke arah bawah. Dorongan ekstra ini akan diteruskan bola pada lantai. Karena mendapat gaya dorong yang lebih besar maka lantai memberikan gaya reaksi yang lebih besar pula yang menolak bola ke atas lebih keras.



1 komentar:

  1. Postingannya sudah bagus, tetapi perlu diperhatikan pemberian contoh konsep Hukum Newton menggunakan olahraga basket, arah gerak bola perlu dibahas, apa tidak berhubungan juga dengan gerak parabola..nanti miskonsepsi loh...oke

    BalasHapus